KABUPATEN BANDUNG | MEDIA-DPR.COM, Di bawah naungan Yayasan Darrussyakur Khoirul Insan, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pulosari 2 terus memberikan layanan optimal bagi ribuan penerima manfaat. Saat ini, jumlah penerima manfaat yang dilayani mencapai 2.817 orang, terdiri dari 24 sekolah mulai dari tingkat SD, SMP, RA, TK, hingga PAUD, serta kategori B3 yang mencakup lima RW dengan total 402 penerima manfaat di wilayah Desa Pulosari.
Asisten Lapangan SPPG Pulosari 2, H. Hendri Solehudin, menjelaskan sebagian besar penerima manfaat sekolah berada di gugus Desa Marga Mulia.
" Alhamdulillah, walaupun jarak cukup jauh, sampai saat ini tidak ada kendala berarti dalam pendistribusian,". Ujarnya. Saat ditemui Kamis (02/10/2025).
Selain manfaat bagi penerima layanan, berdirinya dapur MBG Pulosari 2 juga membuka lapangan kerja. Dari total 47 tenaga kerja, 70 persen merupakan warga Desa Pulosari, sedangkan 30 persen sisanya berasal dari luar desa dengan latar belakang tenaga ahli.
"Kami memprioritaskan tenaga kerja dari wilayah setempat, sehingga masyarakat langsung merasakan dampak positif,". Tambah Hendri.
Sementara itu ,Ahli Gizi SPPG Pulosari 2, Luthfiah Nurul Fatimah menekankan pentingnya penerapan standar higienitas dalam proses pencucian ompreng atau tray.
" Sebelum mencuci, relawan diwajibkan menggunakan APD. Proses pencucian sudah memiliki alur yang higienis, termasuk perendaman menggunakan air panas bersuhu 70–80 derajat Celsius untuk membunuh bakteri,". Jelasnya.
Jumlah ompreng yang dicuci setiap hari menyesuaikan dengan jumlah penerima manfaat. Pada hari penuh, total 2.817 ompreng dicuci, sementara untuk kategori sekolah sekitar 2.414 ompreng.
" Sejauh ini tidak ada kendala berarti, karena menu yang kami siapkan jarang berminyak sehingga tidak menyulitkan dalam pencucian,". Tutur Luthfiah.
Terkait penggunaan sabun, pihak dapur terus melakukan evaluasi kualitas.
" Sabun yang digunakan berasal dari supplier dan kami selalu menyesuaikan untuk mendapatkan hasil terbaik,". Tambahnya.
Dari sisi limbah, sisa makanan yang dihasilkan relatif kecil, kurang dari 5 persen atau sekitar 10 kilogram per hari.
"Kebanyakan sisa berasal dari sayuran, sementara dari lauk hewani, nabati, nasi, maupun buah sangat sedikit," jelasnya.
Dengan penerapan standar higienitas ketat dan pengelolaan dapur yang profesional, SPPG Pulosari 2 memastikan setiap makanan yang disalurkan aman, sehat, dan bermanfaat bagi ribuan penerima manfaat di wilayahnya. ( Ayi Supriatna)