MAKASAR | MEDIA-DPR.COM, Arie Salah seorang anggota Generasi Sosial
Peduli Indonesia( GSPI) Sulsel, sangat prihatin saat melihat video
seorang nenek tua yang hidup di temani oleh saudarinya yang sakit
(30/11/2020)
Anggota DPD GSPI Sulsel, "Arie mengungkapkan kedua
nenek tersebut, yakni nenek Yumming (72) dan saudarinya nenek Yedda
(71), tinggal di kampung Panaikang, Desa Bowong Cindea. Dua.
"Mereka
hidup dalam keprihatinan, suka dan duka mereka hadapi dengan sabar, "
ucap Arie saat melihat ulang video tersebut yang beredar dimedsos.
Nenek
Yumming dan Yedda kesehariannya makan dan bertahan hidup dari belas
kasihan tetangga. Tidak jarang keduanya hanya mengonsumsi sekedar nasi
tanpa lauk pauk untuk mengisi perutnya agar bisa bertahan hidup.
"Yang lebih memprihatinkan lagi nenek Yumming di usia tuanya juga harus merawat saudarinya yang sedang sakit karena tidak bisa berjalan dan beberapa gangguan kesehatan lainnya. Dia (Yumming) harus kuat demi bertahan hidup bersama saudarinya, ), padahal kakinya pun sering terasa sakit. Namun dengan penuh kesabaran, dia tetap tabah dan berusaha," tutur Arie.
Rumah tempat tinggal kedua nenek tersebut adalah warisan peninggalan orang tuanya. Namun kondisinya sudah rapuh, berkarat dan bocor dimana-mana.
Ketika hujan tiba, rumah nenek Yumming dan Yedda kemasukan air yang menyebabkan keadaan basah. Atapnya pun hanya ditahan dengan batu agar tidak terbang ketika ada angin. Rumah nenek yamming 90 persen tidak layak huni, tutur ari sambil memperlihatkan video tersebut
Ketua DPD GSPI Sulsel, saat dikonfirmasi, "Saharuddin Tadep, berharap pemerintah kabupaten pangkep terkhususnya Dinsos dan Dinkes Pangkep segera memfollow up keadaan nenek Yumming dan nenek Yedda, yang sudah beredar dimedsos, tutur sahar
Ari menambahkan sudah sangat jelas diatur dalam "UU Nomor 11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya. Semoga Pemerintah Kabupaten Pangkep bisa segera bergerak membatu keluarga nenek Yumming. Tutur ari mengakhiri percakapan (Restu)