Penemu Garam di Kota Sibolga Provinsi Sumatera Utara oleh Jonry Simajuntak

Iklan Semua Halaman

.

Penemu Garam di Kota Sibolga Provinsi Sumatera Utara oleh Jonry Simajuntak

Staff Redaksi Media DPR
Selasa, 02 Februari 2021

 

 

SIBOLGA | MEDIA-DPR.COM. Garam merupakan salah satu bahan masakan atau bumbu dapur. Tanpa garam, setiap masakan rasanya tentu akan sangat hambar. Untuk itulah, garam bisa dibilang sebagai bumbu dapur wajib untuk setiap masakan baik di Indonesia maupun di seluruh negara lain di dunia ini.

Jhonry Simajuntak Kelahiran Kota Sibolga 06.06.1984. berhasil menemukan pembuatan garam. Kendati berulang kali gagal dan gagal namun berkat tekut belajar dan  pengalaman-pengalam akhirnya Jum'at 15.01.2021 berhasil membuat garam. Katanya Selasa.02.02.2021. di Kota Sibolga

Awalnya saya karena terhina oleh rekan bisnis di bidang garam dan pernah mengatakan ke saya bahwasanya saya tidak dapat garam. Termotivasi dari itu saya berusaha bagaimana membuat garam mengingat daerah-daerah penghasil garam Indonesia.

"Kita tahu ada 10 Daerah di Indonesia Penghasil garam seperti Cirebon merupakan daerah yang menyumbang garam paling banyak untuk Indonesia. Rata-rata produksi garam tiap tahun mencapai 435,4 ribu ton." Ungkapnya

Pulau Madura terkenal dengan produsi garam dan seperti yang dirilis oleh Kementerian KKP tahun 2015 berdasar Kotae dan Kabupaten, Cirebon, Indramayu, Sumenep, Rembang, Bima, Demak, Pamekasan, Kota Surabaya, ke 11-20. Jepara, Brebes, Pangkajeng, Seponto, Lomongan, Tuban, Probolinggo, Pasuruan, Sidoarjo dan Gresik. Kata hanya tamatan STM Kota Sibolga.

 


Kenapa Kota Sibolga Provinsi Sumatera Utara yang sama punya laut tidak bisa buat garam seperti mereka..?.katanya seakan bertanya.

Setelah saya belajar otodidak tentang air laut, dimana laut Kota Sibolga banyak sungai sementara Madura tidak punya sungai ke laut. Jelasnya.

Garam dibuat dengan mengambil air laut dalam.jerigen di langsir kenderaan Beca Barang dan ada tujuh buah Piber masing-masing menampung 1.200. Liter.

Pembuatan secara tradisional yaitu air laut ke dalam tambak-tambak dijemur menggunakan panas matahari untuk menguapkan airnya dan meninggalkan kristal garamnya.Imbuhnya.

"Kristal garam yang mengendap kemudian di panen mengunakan garuk dan dikeruk dipinggir tambak." Terangnya.

Menjawab pertanyaan wartawan Jonry Simajuntak mengatakan." Bulan Juni 2021, baru dapat di kembangkan, karena salah satu BANK memberikan pinjaman senilai Rp. 100 Juta, artinya kita dapat sewa lahan untuk tamabak-tambak garam." Katanya

Selama 15 hari masih memproduksi garam 500 Kg. dan sudah kita jual di pasaran dengan harga 70 ribu rupiah per zak dengan ukuran 50 kg.  untuk para pengelola ikan rebus dan ikan kering. Sementara untuk garam makan akan kita produksi setelah dapat pinjaman. Katanya.

Jhonry Simajuntak mengatakan,"Kota Sibolga di kenal sebagai Kota Ikan pada saatnya nanti juga Kota Sibolga juga terkenal dengan produksi garam." Katanya

Closing Statementnya,  berterima kasih kepada Tuhan telah mendapatkan atau menemukan bagaimana membuat garam dan terima kasih kepada teman saya Muhammad Yufti di Madura yang memandunya memproduksi garam.

Kalau di lansir dari laman seasalt.com, garam sudah ada sejak 6050 Sebelum Masehi (SM). Di zaman kuno, garam merupakan sesuatu yang bernilai tinggi. Garam juga menjadi salah satu bagian penting untuk acara persembahan masyarakat Mesir Kuno. Zaman dulu, garam juga menjadi komuditi dagang paling penting di berbagai belahan dunia. Di berbagai negara lain, garam punya hubungan khusus dengan adat istiadat.

Menurut beberapa pendapat, di zaman kuno garam menjadi hidangan penting buat tamu, buat pengantin baru dan orang-orang penting lainnya.

SEJARAH GARAM DITEMUKAN.

Menurut sejarah yang ada, garam diperkirakan ditemukan pertama kali di Danau Yungchen, China. Melansir dari laman puraindonesia.com, warga setempat di Danau Yungchen memanen garam saat musim kemarau. Garam ini kemudian dibawa ke berbagai belahan dunia oleh masyarakat China melalui jalur perdagangan.

Namun, hingga 800 tahun Sebelum Masehi, tidak ada catatan jelas mengenai sejarah garam ini. Dan pada zaman Kerjaan Romawi Kuno, keberadaan garam mulai dituliskan. Bangsa Romawi menuliskan bagaimana proses pembuatan (Pance)

close