SAROLANGUN JAMBI | MEDIA-DPR.COM, Sejumlah truk angkutan Batu bara dari arah Mandiangin harus Ngemil ketika melintas di jalan lintas tepat di depan kantong parkir desa karmen pungutan liar ini diduga dilakukan berkedok atas Nama D.13( atas nama 13 desa yang ada di Kec Pauh)
Pantauan awak media setiap hari standby sejumlah orang di pinggir jalan Menunggu kendaraan truk batu bara jenis troton dan Engkel bermuatan Batubara menuju Padang dan propinsi Bengkulu.setelah sampai tepat di depan simpang kantong parkir mereka di Hentikan dan sang sopir langsung memberi uang ngemil sebesar 6000 rupiah buat untuk sekali melintas di depan kantong parkir desa Karang Mendapo Kec Pauh kab Sarolangun
Jambi ini selain ngemil mereka juga telah
menekan para sopir truk untuk memasang Stiker depan kode D.13 dengan bayaran Rp 50000 untuk satu striker,
Terkait dengan bayaran stiker dan ngemil didepan kantong parkir di desa Karmen telah banyak keluhan dari para sopir khusus dari Sopir armada batu bara jurusan Padang & Bengkulu , salah satu sopir asal Padang kke awak media mengatakan(Ajo)bukabukan nama aslinya mengakui bahwa saat
Ini kita harus setor setiap kali melintas di depan kantong parkir punya orang Karang Mendapo Kec Pauh itu. Kita tidak tau kemana Uang ngemil itu digunakan, namun kita tidak Punya keberanian untuk mempertanyakan soal uang tersebut,namun kita cari aman saja untuk lewat ujar sopir truk tronton jurusan Padang ini , selain AJO
Juga mengatakan selain ngemil setiap hari
Mereka para sopir juga di haruskan pasang Stiker pada kaca mobil yangberlogo D.13 dengan harga 50000 saat etika ditanya menjelaskan menurut mereka arti dari D.13 jumlah desa di Kec Pauh terang sopir
Saat ini sebagai sopir sebenarnya merasa
Terganggu dengan pungutan pungutan liar Dijalan lintas Sarolangun Tembesi ini tapi apa lah daya buat cari aman kita ikut setor Saja Ujar AJO sang pengemudi, AJO berharap ada tindakan tegas dari pihak penegak hukum dan kepolisian satgas pungli yang ada di kab Sarolangun atau Jambi untuk melakukan tindakan ,Kita tidak Muluk-muluk hanya itu yg kita harapkan.kenyamanan bagi kami ini
dari Pungli karena saat muat di dalam tambang sudah banyak pengeluaran hingga sampai ratusan ribu itu di area tembang diJalan kita harus ngemil lagi , sementara itu Uang jalan yang kita punya hanya sebatas Cukup beli BBM dan untuk makan saja ujar AJO menjelaskan pada saat di wawancara diSalah satu tempat parkir rumah makan dua hari yang lalu
Hal senada juga di sampaikan oleh salah satu sopir truk engkel jurusan Bengkulu ketika di tanya juga mengaku harus ngemil di Depan kantong parkir desa karmen,kita harus setor 6000 ujar sopir yang tidak mau Menyebutkan namanya,kita harus bayar ke mereka setiap hari bang ujar sopir truk engkel jurusan Bengkulu ini .kita cari aman saja, harus bagaimana lagi dari pada tidak aman lebih kita setor apa lagi kita ini hanya Kerja buat cari makan anak dan istri keluh sopir truk engkel jurusan Bengkulu dengan stiker BSE dan D13 di Kaca mobilnya.,
Kadis perhubungan Kab Sarolangun ketika di tanya soal pungutan liar yang
Berkedok kantong parkir, mengaku bahwa Jika ada pungutan yang tidak resmi ( pungli) tentu hal bertentangan dengan aturan, untuk hal seperti itu menjadi ranah pihak penegak hukum ( kepolisian) ujar Suprianto, karena
Telah ada regulasi yang mengatur tentang Pungutan pajak, jika tidak resmi pungli hal tersebut melanggar aturan, hal seperti ini tidak boleh di biarkan terus menerus, pihak Kita tidak punya anggaran yang cukup buat Turun kelapangan, karena masalah ini seperti
Penyakit ketika di obati muncul lagi terang Suprianto Pada awak media ini saat di wawancara di Lingkungan Pemda Sarolangun beberapa waktu yang lalu
Sebelum kantong parkir ini juga mendapat Kritikan dari warga desa setempat yang ada di RT 09 desa karmen,karena di duga telah Mencemari lingkungan, khusus pada aspal dan
Badan jalan. (team)