JAKARTA | Media-DPR.COM, Memahami Buzzer dan Cara Mengatasinya. Buzzer adalah individu atau kelompok yang dibayar untuk menyebarkan pesan atau narasi tertentu di media sosial, sering kali dengan tujuan memengaruhi opini publik. Meskipun istilah ini kadang digunakan untuk promosi produk yang sah, di Indonesia, buzzer sering memiliki konotasi negatif karena praktik mereka yang tidak transparan dan manipulatif. Mereka sering digunakan untuk menyebarkan disinformasi (hoaks) dan memanipulasi tren. Ciri-Ciri Buzzer yang Perlu Anda Waspadai. Sangat penting untuk bisa mengenali konten yang dibuat oleh buzzer agar kita tidak mudah termakan. Berikut adalah beberapa ciri-ciri utama yang bisa Anda perhatikan:
Narasi yang Seragam: Jika Anda melihat banyak akun yang tiba-tiba mem-posting atau berkomentar dengan narasi yang sama persis atau menggunakan tagar yang seragam, itu bisa jadi tanda adanya kampanye buzzer.
Aktivitas Tidak Wajar: Akun-akun ini sering kali menggunakan nama atau foto profil anonim. Mereka hanya aktif pada jam-jam tertentu dan fokus pada satu isu saja, kemudian menghilang setelah isu tersebut tidak lagi ramai.
Konten Emosional: Konten buzzer sering kali didesain untuk memicu emosi seperti amarah atau ketakutan, bukan untuk mengajak diskusi yang rasional. Mereka cenderung menghindari perdebatan mendalam dan hanya mengulang poin-poin yang sudah ditentukan.
Cara Kita Bersikap: Menjadi "Kontra-Buzzer"
Alih-alih melawan dengan cara yang sama, kita bisa menjadi "kontra-buzzer" yang efektif dengan menerapkan nalar kritis. Ini adalah sikap paling bijak yang bisa kita lakukan. Berikut beberapa langkah sederhana yang bisa Anda ikuti:
Jangan Langsung Percaya: Setiap kali menemukan informasi yang mencurigakan, jangan langsung membagikannya. Berhenti sejenak dan luangkan waktu untuk berpikir.
Periksa Sumber dan Fakta: Tanyakan pada diri sendiri: "Apakah sumbernya terpercaya?" atau "Apakah ada bukti yang mendukung klaim ini?" Selalu lakukan verifikasi silang dengan mencari informasi dari sumber lain yang kredibel, seperti media berita tepercaya atau lembaga resmi.
Kendali Emosi: Buzzer sengaja memprovokasi Anda. Jangan terpancing. Berdebat dengan mereka tidak akan ada hasilnya karena mereka bekerja sesuai skrip. Fokuskan energi Anda pada diskusi yang sehat dan produktif.
Bila perlu laporkan: Jika Anda menemukan akun atau konten yang menyebarkan hoaks atau ujaran kebencian, laporkan ke platform media sosial yang bersangkutan agar akun tersebut ditindaklanjuti. Dengan bersikap cerdas dan tidak mudah terprovokasi, kita tidak hanya melindungi diri kita sendiri, tetapi juga turut membangun ruang digital yang lebih sehat. Ini adalah cara kita melawan disinformasi dengan kebijaksanaan, bukan dengan kebisingan. (RED)
_____________________
Penulis: Topan JP
Pemerhati Sosial Media/Jurnalis Media DPR.COM.