PENGGIAT PELESTARI BUDAYA, JRO ARMADA SERAHKAN BUKU SATUA BALI SEBAGAI HADIAH TAHUN BARU KEPADA BAPE BALANG TAMAK DI RADIO SINGARAJA FM

Iklan Semua Halaman

.

PENGGIAT PELESTARI BUDAYA, JRO ARMADA SERAHKAN BUKU SATUA BALI SEBAGAI HADIAH TAHUN BARU KEPADA BAPE BALANG TAMAK DI RADIO SINGARAJA FM

Staff Redaksi Media DPR
Sabtu, 02 Januari 2021

 


BULELENG-BALI | MEDIA-DPR.COM, 
Masih dalam suasana perayaan tahun baru, Penggiat pelestari budaya bali dan juga seorang aktifis organisasi kemasyarakatan yang tergabung di Puskor Hindunesia menyerahkan buku satua (Dongeng cerita rakyat Bali) untuk menambah koleksi buku di perpustakaan Radio Singaraja FM, Jumat (1/1/21). 



Buku-Buku Satua, Buku cerita rakyat yang ditulis dan disusun Jro Mangku Armada diterima langsung oleh Putu Padayasa seorang Presenter Radio Singaraja FM yang lebih populer dikenal dengan nama Pan Balang Tamak.


Sebagai penulis dan penyusun buku, Jro Mangku Armadayasa penulis muda dan berpotensial ini berharap buku-bukunya bisa mensuport para Penggiat pelestari budaya dalam hal bahan-bahan, salah satunya dengan memberikan Buku-Buku tersebut. 



Saat menyerahkan buku-bukunya di ruang perpustakaan Radio Guntur, Jro Mangku Armadayasa yang biasa disapa Jro Armada ditemani oleh Nyoman Suarta memberikan 5 buah buku diantaranya : Balang Tamak dan Satua-Satua Bali, Gerbang Khayangan, Leak (Aji Pangiwa), Bhakta Siwa Sejati dan Peranan Pecalang Dalam Masyarakat. 


"Di awal di Tahun Baru 2021 ini, kami selaku penggiat pelestari Budaya men support para seniman dan juga Budayawan yang memang bergerak di bidang Pelestarian Budaya salah satunya yang kita kenal dengan Bape Balang Tamak seorang penyiar dan pelestari Budaya  yang sering membawakan seni-seni Tradisionil, dan lawak, bondres dan setiap siaran-siaran nya di radio sering membawakan satua-satua Bali. Nah untuk itulah saya sebagai penulis, menulis buku tentunya perlu men support saudara atau teman-teman kita yang peduli dengan Budaya leluhur kita". Ucap Jro Armada yang juga sebagai Seorang Pemangku disalah satu Pura di Buleleng. 


Lebih lanjut Jro Armada menjelaskan, "kami ingin melestarikan adat budaya leluhur kami Nusantara salah satunya Budaya Bali yang mana istilah ngeLeak ini bukan lagi sangar tapi LIAK , Linggih Aksara. Ini perlu diketahui bahkan ini bisa dipelajari oleh siapapun asal siap mental dan ada guru pembimbingnya. Mudah-mudahan ini bermanfaat dan juga mengetuk hati para generasi muda untuk berkarya lagi bagaimana dapat untuk melestarikan adat budaya leluhur Nusantara yang Adi Luhur ini". Jelas Jro Gede ArmadaYasa penerbit buku dan juga penggiat pelestari budaya bali. 


Pan Balang Tamak Mengapresiasi hasil dari Buku-buku yang ditulis oleh Jro Armada dan berharap akan ada banyak lagi orang-orang yang mengikuti jejaknya terutama para generasi muda. 


"Yang dilakukan oleh Jro Armada luar biasa, itu yang pertama. terus yang kedua saya sangat apresiasi sekali dengan apa yang dilakukan oleh Bapak Jro Gede Armada Yasa dalam hal ini sudah ada 6 buku yang sudah berhasil diterbitkan, saya sangat tertarik sekali dengan adanya salah satu buku konsep gerbang kayangan ini. Gerbang Kayangan ini saya sempat juga lihat di media sosial akhirnya sekarang ada di genggaman saya, saya sangat antusias sekali untuk membacanya agar tahu makna-makna yang ada di balik semua ini, terutama yang ada di Kahyangan Dalam Peradaban Hindu karena dalam Kahyangan Hindu banyak sekali yang belum memahami, sedangkan hadirnya buku salah satunya Gerbang Kahyangan Hindu adalah  bisa memberikan pencerahan kepada umat bagaimana kita bisa melestarikan hal-hal yang patut dilestarikan, selanjutnya ada tentang cerita satua Bali. Satua Bali ini sangat-sangat luar biasa". puji Bape Balang Tamak. 


Penyiar kocak ini juga berharap para orang tua membeli buku tersebut untuk bisa diceritakan kepada anak-anak kepada generasi seterusnya. "Bape dulu bagaimana diberikan satua tentang siap selem, tentang Bape Balang Tamak, kemudian ada Ketimun Emas, sangat-sangat bisa membuka inspirasi anak-anak, biar tidak kalah dengan gadget, dengan Hp yang sekarang, dengan sendirinya akan menggerus Kebudayaan Bali itu sendiri". Tutur Balang Tamak sambil nyeruput kopi. (Sdn/Sumber)

close